PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEMAKIN BERKEMBANG. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG IT TERSEBUT, SEMAKIN MEMBUKA PELUANG BAGI GURU DAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMANFAATKAN BERBAGAI SARANA PENDUKUNG DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.
Di era yang serba digital ini, guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru dan siswa dituntut untuk melek teknologi. Salah satu contoh teknologi di bidang pendidikan yang dapat menunjang suasana kondusif dalam proses belajar mengajar adalah pemanfaatan media pembelajaran berbasis IT yaitu Quipper School.
Quipper School merupakan salah satu produk dari perusahaan yang bernama Quipper. Quipper adalah nama sebuah perusahaan EdTech (Teknologi Pendidikan) yang berbasis di London. Quipper didirikan oleh Masayuki Wanatabe pada tahun 2010, salah seorang peneliti DeNa, penyedia game dan e-commerce di Jepang. Di Indonesia, layanan ini diluncurkan pada bulan Januari 2014 dan kini telah digunakan oleh lebih dari 30.000 guru dan 150.000 siswa di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia seperti Filipina, Indonesia, dan Thailand.
Quipper School adalah layanan pembelajaran online yang komprehensif untuk guru dan siswa. Para guru dapat menggunakan quipper school untuk mengelola kelas dan juga memberikan tugas atau pekerjaan rumah (PR) dengan mudah dan efisien. Guru dapat dengan mudah melihat dimana kekuatan dan kelemahan anak didik, lalu membantu siswa untuk meningkatkan kemampuannya. Metode pemberian tugas secara online kepada peserta didik sangat mudah. Guru membuat kelas lengkap dengan kode kelas, lalu peserta didik mendaftar untuk masuk ke kelas online, kemudian siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru dimana saja dan kapan saja selama area terkoneksi dengan jaringan internet.
Sistem pembelajaran ini dapat memfasilitasi siswa untuk berpikir lebih kritis dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan masyarakat. Materi pelajaran tersaji dengan sangat kreatif karena mengambil sampel dari informasi terkini yang sedang terjadi dalam masyarakat dan tetap mengacu pada kurikulum yang ada. Ini akan lebih menarik perhatian dan minat belajar peserta didik. Pembelajaran tidak harus selalu monoton karena akan membuat peserta didik merasa bosan. Guru harus tahu cara untuk mempertahankan suasana belajar yang nyaman bagi peserta didik. Bayangkan saja jika peserta didik harus duduk berjam-jam menerima pelajaran dengan penyajian materi yang kurang menarik, peserta didik akan merasa capek dan menimbulkan kebosanan sampai akhirnya terjadilah kegaduhan dalam kelas.
Pembelajaran online ini dapat melibatkan orangtua peserta didik di rumah. Orangtua bisa terlibat langsung dengan melihat aktivitas anak dalam proses belajar mengajar. Orangtua siswa dan siswa itu sendiri biasa bertanya langsung kepada guru secara online jika ada masalah atau terkendala dalam materi pelajaran yang tidak di mengerti. Selain itu terdapat juga fasilitas yang dapat digunakan oleh guru untuk melakukan fungsi analisis, evaluasi formatif, serta evaluasi sumatif, seperti:
- Memantau kegiatan belajar siswa (nilai tugas/PR)
- Melihat analisa data/grafik perkembangan siswa
- Melihat analisa topic mana yang sudah dan belum dikuasai oleh siswa
- Membuat pengumuman untuk siswa
- Mencetak (Print Out) nilai hasil kerja siswa
Jika kamu seorang guru dan tertarik membuat kelas online, maka dapat mengawali langkah dengan membuat akun Quipper School via Facebook atau registrasi manual. Lalu ikuti saja petunjuk lainnya di situ. (sumber : serempak.id)
0 comments:
Posting Komentar